Bukan hanya perempuan, Lelaki juga mempunyai tanggung jawab yang sama atas Anak

Cerita Hari ini
.
Pernah memey isi BBM di SHELL surabaya, dari jauh pegawai SPBU SHELL sudah menuturkan 'Untuk pengisian BBM Silakan bapak ibu turun dari kendaraan karna kami hanya melayani pengendara motor yang turun dari kendaraan ketika isi BBM' . Dan sontak seluruh antrian sepeda motor turun dari kendaraannya masing-masing termasuk saya. Jujur ini pengalaman pertama refiil BBM pelayanannya seperti itu. Bukan kurang ajar bukan, tapi sebaliknya lebih kepada perasaan 'Ini adalah tempat manusia belajar untuk memanusiakan manusia lainnya'.

Pengalaman sebaliknya memey temui di tempat berbeda. Tepatnya kemarin, memey selesai isi BBM dan pengendara motor dibelakang memey menegur istrinya "Tidak usah turun, Tempat bensinnya di depan". Memey hanya bergantian melihat beliau yang acuh, istrinya kelihatan sungkan dan pegawai SPBU yang bermuka masam. Terakhir fokus memey tertuju pada anaknya si pengendara. Kira-kira umur 6 tahun, itu adalah usia yang cukup untuk bisa mengambil contoh perilaku orang tuanya.

Setelah menilai pengalaman diatas, tentu lebih dari satu-dua pembelajaran yang bisa kita ambil entah dari pengalaman pertama maupun kedua. Namun kali ini kita akan membahas dari sisi tanggung jawab. Tanggung jawab Perempuan sebagai ibu. Dalam dunia organisasi kita belajar bertanggung jawab sebagai manusia yang berperan ganda baik perempuan sebagai anak, istri, ibu dan bagian dari kaum sosial. Jadi hasil akhirnya jika perempuan ingin berkarir maka peran pertamanya harus diselesaikan. Tentu tidak semua perempuan mampu menyanggupinya alasannya karna adanya bias dari perspektif peran ganda tersebut.

Adapun pengalaman kedua dari pengalaman memey merupakan contoh bias dari perspektif peran ganda. Bahwa mengurus anak, mendidik anak, menjaga anak adalah peran perempuan sedangkan peran lelaki hanya mencari nafkah. Bukan begitu, lelaki juga harus sama-sama menyadari bahwa anak adalah ahli copy perilaku. Mereka masih tidak bisa memilah apa yang baik ditiru dan tidak boleh ditiru. Jangan dengan entengnya kita menormalisasi bahkan memberikan contoh untuk tidak menghormati orang lain di depan anak, Ini membuktikan kurangnya tanggung jawab sebagai orang tua. Anak berhak atas materi yang baik, berhak atas pendidikan yang baik, berhak atas kasih sayang kedua orang tuanya, berhak atas contoh perilaku yang baik. Dan disinilah kita sampai pada kesimpulan. Tugas orang tua adalah tugas ibu dan bapaknya. Bukan salah satunya.

#openmindbersama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Essay Ke PMII-an

Strategi Pengembangan Kader- Artikel PKL-I PMII Sampang

Tipe tipe orang bertanya