Kenapa Harus NU?
Kenapa Harus NU? Kan banyak organisasi Islam lainnya.
Selama ber-NU banyak banget pertanyaan dan pernyataan berseleweran kek gitu ke memey.
.
Well kembali ke memey sendiri. Sejak kecil baik itu pengajian ataupun di sekolah diniyah, memey banyak belajar cara amaliyah Islam. Salah satunya Dibaan (Sholawatan) biasanya malem jumat untuk santri putra dan malem selasa untuk santri putri. Yaa sebagai santri harus bisa dong sholawatan meskipun suara gak enak amat. Apalagi kalau udah diminta nyai untuk mimpin sholawat pas ada tetangga berpulang.
.
Pas masa SMA, memey diperkenalkan pelajaran baru, ASWAJA namanya. Awalnya bingung ini pelajaran apa coba? Aku tanya ke temen2 yg milih jalur mondok sama gak tahunya ternyata. Semasa mempelajari ASWAJA banyak hal baru yang memey tahu, sejarah Islam, aliran Islam, Amaliyah dan NU. Disini memey yang awalnya cuma tahu Syi'ah dan Muhammadiyah, cuma terperangah apalagi pas dibimbing senior yang udah ngampus. banyak ternyata Organisasi keislaman yaa..
.
Di masa SMA itu memey tahu, oh ternyata Amaliyah yang selalu kita pelajari yang selalu diajarkan sejak dini dan yang selalu di kerjakan oleh orang tua kita, kyai dan nyai itu ternyata Amaliyahnya NU. Fix tahu udah asal usulnya.
But, Masih bingungkan ceritanya. Why orang manggil diri mereka NU tapi gak tahu NU apa?. Bahkan ketika pembentukan PMII pas kuliah memey masih Iya aja nganggepnya cuma organisasi. Sampai ketika ikut pelatihan NU Care LAZISNU (badan amal zakat NU) memey denger Mars NU pertama kali. Masyaallah kalimat "Hubbul Wathan minal Iman" itu udah kayak sepenggal Puisi paling Romantis yang memey denger. Gak tanggung tanggung cuy, memey yang bisa cuma suka satu orang setiap waktu nya. Ini Tanah Air, bayangin di tanah air ini ada berapa etnis? suku? Bangsa? Gk bisa dihitung.
.
Memey jadi inget, pas sosialisasi PMII di kampus "kenapa harus PMII? Karena secara historis PMII adalah bagian NU. Dan dari PMII ini, kita harus melanjutkan perjuangan dalam NU". Ini berbicara historis, alam bawah sadar kita tahu siapa kita dan apa yang harus kita lakukan. meskipun secara sadar banyak dari kita tidak tahu, apa maksudnya? Darimana asal usulnya? dan kenapa kita harus berjuang dengan itu?. Kita hanya mengerjakannya saja.
.
"Siapapun yang mengurus NU, Kuanggap dia santriku" semua kader NU pasti tahu penggalan kalimat ini. Ya, ini adalah pesan pendiri NU. KH. Hasyim Asy'ari santri KH. Moch. Kholik Bangkalan. Memahami semua ini dengan memey sebagai object dan subjectnya, memey gak bisa menganggap PMII & NU hanya sekedar Organisasi lagi.
Pengabdian memey disini mulai dari PMII, pendampingan lealek IPNU IPPNU dan Fatayat. Dimanapun NU memanggil memey harus ada. Itu aja kesimpulan akhirnya.
.
Mungkin kalian yang baca bingung. But di akhir memey cuma bisa sampaikan. Ini adalah kondisi pembentukan diri yang kemudian mencari jati diri dan kemudian juga ikut serta dalam memperjuangkannya. Contoh kecilnya, memey belajar sholawatan, tahu mempraktekkan dan tahu fungsinya tapi tidak tahu maksudnya apa? Asal usulnya bagaimana? Dan kenapa memey harus melestarikan sholawatan juga?. Jadi memey harus tahu dan sadar keseluruhan Dari apa yang sebenarnya memey lakukan dari masa kanak kanak itu sampek sekarang.
Begitulah arti NU bagi memey.
.
Kalau kamu penasaran, jangan tanya memey lagi. Sebanyak apapun kalimat yang jadi jawaban gak akan kamu pahami. sebelum kamu masuk didalamnya dan biarkan pikiranmu, tubuhmu dan hatimu memberikan penilaiannya sendiri. Okk?
Komentar
Posting Komentar